Senin, 26 April 2010

MENYAMBUT BULAN HAJI


MENYAMBUT BULAN HAJI

 الحمد لله الذى منّ على من وفد بيته تسهيل الطرقات ذَهَابا وايابا.   وغفر للحجّاج ذنوبهم وطهّر قلوبهم واعتق لهم من النار رقابا.  اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له شهادة تكون عند السؤال جواباً.  واشهد انّ محمّدا عبده ورسوله اطيب العرب اصولا وفروعا وانسابا.   اللهمّ صلّ وسلّم على هذا النبيّ الكريم الممجّد والرسول االعظيم  سيدنا ومولانا محمّد وعلى اله واصحابه الذين كانوا رفقاءَ الحجيج لبلد الله وامراءَ واصحابا.  وسلّم تسليما كثيرا.  امّا بعد.  فيا ايها الاخوان.  اتّقوا اللهَ  فقد فاز المتقون
Ma'asyiral hadirin jamaah jum'at rahimakumullah.
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan bertakwa kita akan berbahagia, baik di dunia, maupun di akhirat kelak, dan sebaliknya manakala kita tidak mau bertakwa, kita akan celaka, baik di dunia, maupun di akhirat nanti.
Ma'asyiral hadirin rahimakumullah.
Kita sekarang tengah memasuki bulan Zulhijah, satu bulan di mana umat Islam yang mampu diwajibkan menunaikan ibadah haji ke Baitullah untuk memenuhi rukun Islam yang ke lima. Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imron : 97 :


 ولله على الناس حجّ البيت من استطاع اليه سبيلا ومن كفر فانّ الله غنيّ عن العالمين


Artinya : " Dan hanya karena Allah diwajibkan haji atas manusia ke Baitullah, yaitu terhadap mereka yang telah sanggup melaksanakan kewajiban tersebut, sungguh Allah tidak menghajatkan apa-apa dari alam semesta ini. "
Dalam QS. Al Haj : 27  -   28   Allah SWT  berfirman :

 واذّن فى الناس بالحجّ يأتوك رجالا وعلى كلّ ضامر يأتين من كلّ فجّ عميق.    ليشهدوا منافع لهم........ الاية

Artinya ; " Dan panggillah manusia untuk melakukan ibadah haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kami dan dengan kendaraan yang melelahkan dari pelosok-pelosok penjuru dunia, agar mereka menjadi saksi akan banyaknya manfaat bagi perjalanan mereka. "

Ma'asyiral hadirin rahimakumullah.
Perjalanan haji adalah perjalanan suci. Perjalanan menelusuri tapak-tapak kaki para Nabi. Dengan niat suci memenuhi panggilan Ilahi. Perjalanan yang banyak mengeluarkan energi, yang membutuhkan kebulatan tekad di dalam hati. Kalau di dunia ini ada kebahagiaan, maka tak ada kebahagiaan yang lebih mulia dari pada memenuhi panggilan Tuhan Yang bersifat Rahman. Kebahagiaan yang tumbuh dari hati yang beriman. Dan orang yang beribadah haji, perasaan itulah yang dirasakan., meski dia harus banyak berkurban, banyak uang yang dibelanjakan, sanak keluarga yang ditinggalkan, tenaga yang harus dikerahkan, waktu lama yang harus diluangkan. Namun begitu dia sampai di hadapan Ka'bah rumah Tuhan, rasa nikmat hatilah yang dirasakan. Jerih payah tidak terasa, jauh dari kampung halaman tidak mengapa, tak terasa mengucur air mata, rasa bahagia menyelimuti sekujur dirinya, laksana bayi berada dalam pelukan ibu bapaknya. Tenang dan tenteram hati dibuatnya. Maka meluncurlah dari mulutnya kata-kata manja penuh puja dan doa, penuh harapan dan permintaan yang selama ini terpendam dalam dada. Ka'bah yang selama ini menjadi kiblat tiap kali dalam salatnya, ke arah mana wajahnya dihadapkannya, kini benar-benar ada di depan matanya. Dia bukan hanya bisa memandangnya, tapi sekaligus bisa menyentuhnya dan mencurahkan isi hati di sisinya. Inilah rumah Allah yang dikatakan dalam QS. Ali Imron : 97  penuh barokah :

 اِنّ اوّلَ بيتٍ وُضِعَ للناس لَلّذِى بِبَكّةَ مُبارَكا وَهُدًى للعَالَمِينَ.


Artinya : " Sesungguhnya rumah pertama yang diperuntukkan bagi manusia untuk beribadah kepada allah yaitu Baitullah yang ada di Mekah yang penuh barokah dan menjadi petunjuk bagi umat manusia seluruh dunia. "
Ma'asyiral muslimin hadaniyallah waiyyakum.
Mula-mula Baitullah ini dibangun oleh Nabi Adam as., kemudian direnovasi oleh Nabi Ibrohim as. dan Nabi Ismail as dan kemudian juga oleh Nabi Muhammad saw. Di Ka'bah ini orang yang menunaikan ibadah haji disuruh bertawaf, yakni  mengelilinginya.sebanyak tujuh kali. Bagi orang yang berpikiran dangkal, ia menganggap bahwa pekerjaan tawaf ini seperti orang bermain-main, padahal Maha Suci Allah dari perbuatan main-main dalam aturan agama-Nya. Para ulama menilai bahwasanya tawaf itu mengandung hikmah yang sangat tinggi, yaitu agar tertanam di hati tiap mukmin gaya hidup yang hanya berporos kepada kehendak Allah. Agar mereka, baik dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan di sepanjang kehidupannya hanya untuk Allah semata. Gaya hidup seperti inilah yang dikehendaki Allah, sebagaimana  Ia berfirman dalam QS. Al An'am : 162 :

 قل انّ صلاتى ونسكى ومحياي ومماتى لله ربّ العالمين

Artinya : " Katakanlah sesungguhnya salatku dan ibadahku serta hidup dan matiku adalah untuk Allah Tuhan semesta alam. "
Ini potongan doa Iftitah yang selalu kita baca pada setiap kita salat. Sayang sekali banyak di antara kita yang di dalam kehidupan belum bisa menjabarkannya dengan baik. Di dalam tawaf orang tidak hanya berjanji dengan perkataan, tapi diperagakan dengan mengelilingi Ka'bah  7 x  setiap tawaf.  Itulah sebabnya Nab saw.  bersabda :

 الطواف صلاة فأ قلّوا فيه الكلامَ.

Artinya : " Tawaf itu adalah salat, karenanya sedikitkanlah olehmu perkataan di dalamnya. "   {  HR. Thobroni  }

Ma'asyiral hadirin rahimakumullah.
Padang Arafah yang dalam sejarah dikenal sebagai tempat pertemuan Adam dan Hawa, di tempat itu jamaah haji diperintahkan untuk melakukan ibadah wukuf. Di Arafah itulah jamaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul bagaikan di Padang mahsyar. Mereka berbeda-beda suku bangsa, warna kulit, bahasa, budaya, politik, ekonomi, pangkat dan keturunan. Namun perbedaan itu semuanya ditanggalkan. Termasuk pakaian kebesaran, digantikan dengan pakaian seragam Ihram, yaitu kain putih tanpa dijahit. Di Padang  Arafah inilah mereka semua tunduk di hadapan Allah SWT.  Tak ada kelebihan sedikit pun di hadapan Allah SWT.. orang yang palng mulia di sisi Allah hanyalah orang-orang yang paling takwa kepada-Nya. Jamaah haji yang benar-benar melakukan wukuf akan tertanam kesadaran kesamaan derajat dan martabat. Allah WT. berfirman dalam QS. Al Hujurat : 13

 با ايّها النّاس انّا خلقناكم من ذكر وانثى وجعلنا كم شعوبا وقبائل لتعارفوا   انّ اكرمكم عند الله اتقاكم  انّ اللهَ عليم خبيرٌ.

Artinya : " Hai umat manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu terdiri dari laki-laki dan perempuan, lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku bangsa supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. "
Mina yang terkenal sebagai tempat Nabi Ibrahim as., Nabi Ismail as. , dan Siti Hajar ra. melempari iblis, karena ia menggoda mereka, di tempat itu jamaah haji diperintahkan untuk melontar jumrah, satu ibadah yang menggambarkan melontar iblis terkutuk. Jamaah haji yang benar-benar melakukan ibadah ini, tentu akan tertanam kesadaran untuk selalu berpaling dari hawa nafsu mereka, dan menolak keinginan-keinginan dan bujukan-bujukan setan, sebagaimana Allah berfirman dalam  QS.An Nur : 21

 يا ايّها الذين امنوا لا تتّبعوا خطوات الشيطان ومن بتّبع خطوات الشيطان فانّه بأمر بالفحشاء والمنكر..... الابة

Artinya : "  Hai orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar.......... "
Ma'asyiral muslimin hadaniyallah waiyyakum.
Bukit Sofa dan Marwah yang tercatat sebagai tempat Siti Hajar mencari air untuk anaknya Ismail, di tempat itu jamaah haji diperintahkan untuk melakukan ibadah Sa'i, berlari-lari kecil yang menggambarkan, bahwa untuk memperoleh rahmat dan karunia       Allah, manusia harus bekerja keras tidak boleh malas.
Kaum muslimin yang berbahagia.
Betapa bahagianya jamaah haji yang ketika berada di Madinah, mereka berkumpul di hadapan makam Rasulullah saw., karena sepertinya mereka dapat berjumpa dengan Rasulullah saw. kala beliau masih hidup. Nabi saw. bersabda :

 من حجّ فزار قبرى بعد وفاتى كان كمن زارنى فى حياتى.

Artinya : " Siapa yang melakukan ibadah haji lalu dia berziarah kepadaku sesudah wafatku, maka samalah halnya dia berziarah kepadaku di waktu hidupku. "  { Hadis Riwayat Thobroni  }.
Demikianlah khutbah kali ini yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan kita semua diberikan kemampuan oleh Allah SWT untuk dapat menunaikan ibadah haji.     

 بارك الله لى ولكم فى القران العظيم   ونفعنى واياكم بتلاوته انّه هو السميع العليم.   اعوذ بالله من الشيطان االرّجيم    والعصر انّ الانسان لفى خسر الاّ الذين امنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحقّ وتواصوا بالصبر.  وقل ربّ اغفر وارحم وانت خير الراحمين.

BERTAUBAT SEBELUM WAFAT


BERTAUBAT  SEBELUM  WAFAT

 الحمد لله الذى انعم علينا بالا يمان والاسلام   وجعل بهما السعداء فى الدنيا ودار السلام    اشهد ان لا اله الاّ الله وحده لا شريك له  الملك القدّوس السلام    واشهد انّ محمّدا عبده ورسوله صاحب الشفاعة والمقام    اللهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا محمّد واله واصحابه الذين الداعين الى سبيل ربّهم دين الاسلام.
 امّا بعد    فيا عباد الله    اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ الاّ وانتم مسلمون.

Ma'asyiral muslimin sidang jum'at rahimakumullah.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini marilah kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah menakdirkan kita menjadi orang-orang beriman kepada-Nya, dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, agar kita benar-benar menjadi Muttaqin , yakni orang-orang bertakwa yang  amat mulia di sisi Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat.
Ma'asyiral hadirin yang berbahagia.
Nabi saw. telah menegaskan dalam hadisnya, bahwa semua umat manusia bani Adam itu mempunyai kesalahan dan dosa, dan sebaik - baik orang yang bersalah dan dosa adalah orang yang  mau bertaubat. Penegasan Nabi saw. ini harus diakui oleh kita semua, memang sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari dosa, apakah dosa besar atau dosa kecil, apakah dosa terhadap Allah atau dosa terhadap sesama. Oleh karena itu, kalau kita benar-benar beriman kepada Allah SWT dan beriman kepada Hari Akhir sebagai hari pembalasan, marilah kita segera melakukan taubat. Taubat artinya kembali dari maksiat menuju taat, atau meninggalkan dosa seketika dan bertekad untuk tidak melakukannya lagi. Dengan demikian orang yang bertaubat adalah orang yang berhenti melanggar larangan-larangan Allah dan kembali untuk melakukan perintah-Nya. Berhenti berbuat maksiat dan patuh kepada Allah. Berhenti melakukan hal-hal yang dibenci Allah dan berusaha menjalani apa yang diridoi dan disenangi-Nya. Dan ia merasa bersedih hati atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Taubat menimbulkan perasaan duka cita yang  terrenyuh dalam lubuk hatinya, mengganggu tidurnya, menumbuhkan rasa penyesalan yang mendalam dan membangkitkan semangat yang bulat untuk melepaskan noda dan dosa yang pernah dilakukannya dan bertekad untuk memulai  kehidupan yang lebih baik.  Taubat dalam pengertian yang demikian tidak sama dengan pengertian kapok lombok atau taubat sambal dalam istilah Jawa yang hanya menimbulkan rasa penyesalan sesaat atau rasa jera  sementara yang pada kesempatan lain akan mengulangi perbuatannya lagi. Allah SWT berpesan dalam firman-Nya:

 يا ايّها الذين امنوا توبوا الى الله توبة نصوحا

Artinya: " Hai orang – orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat nasuha."   QS. Al  Tahrim ;  8
Yang dimaksud dengan taubat Nasuha di sini adalah taubat yang sesungguhnya, yang bukan hanya mengucapkan istigfar sebagai permohonan ampun, tetapi lebih dari itu ada upaya untuk menjauhi dan tidak mengulangi perbuatan dosa yang pernah dilakukan untuk kedua kalinya, apa lagi berkali-kali.
Ma'asyiral hadirin rahimakumullah.
Hadharatusy-syaekh Abi Zakariya Yahya bin Syarif An-Nawawi dalam kitabnya Riyadus-shalihin menyatakan bahwa taubat itu wajib dari tiap dosa. Maka jika dosa itu berkaitan dengan hubungan seorang manusia dengan Allah, maka pertaubatan itu mempunyai tiga persyaratan, yaitu :
1.      Harus menghentikan maksiatnya.
2.      Harus menyesali perbuatan yang telah terlanjur dilakukannya.
3.      Niat bersungguh-sungguh tidak akan pernah mengulangi perbuatan yang sama untuk kedua kalinya..
Selanjutnya jika ada dosa yang berkaitan dengan hubungan seseorang dengan sesamanya, maka pertaubatan itu ditambah satu syarat lagi, yaitu menyelesaikan urusannya dengan orang yang bersangkutan, dengan meminta maaf atau minta halalnya satu perbuatan, atau mengembalikan sesuatu yang harus dikembalikan. Syarat ini adalah syarat mutlak yang wajib ditunaikan oleh seseorang yang mempunyai dosa dan kesalahan terhadap orang lain. Mengapa demikian ? Karena sesungguhnya Allah sendiri tidak mau memaafkan dan tidak mau menghapus dosa seorang hamba yang mempunyai kesalahan terhadap hamba yang lainnya, sebelum seorang hamba tersebut meminta maaf terhadap hamba yang bersangkutan, sekaligus hamba yang bersangkutan tersebut dengan ikhlas dan rela hati mau memberi maaf. Selagi permintaan maaf ini tidak dilakukan, sekaligus pemberian maaf ini tidak ada, maka pertaubatan tersebut belumlah bisa diterima.
     Ma'asyiral hadirin hadaniyallah waiyyakum.
Dosa dan kesalahan yang berhubungan dengan sesama manusia sesungguhnya lebih sulit penghapusannya bila dibandingkan dengan dosa dan kesalahan yang berhubungan dengan Allah. Ketika kita punya salah dan dosa kepada allah, selagi kita betul-betul  menyesal dan berniat tidak akan mengulangi lagi kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan, dalam arti kata benar-benar bertaubat, maka niscaya Allah SWT akan mengampuni dosa dan kesalahan kita.  Dalam Al Quran surah Thaha, 82 Allah menegaskan :
 وانّى لغفّار لمن تاب وامن وعمل صالحا ثمّ اهتدى

Artinya: " Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, lalu tetap pada jalan yang benar."
Bahkan dalam salah satu hadis kudsi, lebih jelas lagi Allah menegaskan :


 يا ابن ادم انّك ما دغوتنى ورجوتنى غفرت لك على ما كان منك ولا ابالى   يا ابن ادم لو بلغت ذنوبك عنان االسماء   ثمّ استغفرتنى غفرت لك ولا ابالى    يا ابن ادم لو اتيتنى بقراب  الارض خطايا  ثمّ  لقيتنى لا تشرك بى شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة 


Artinya: " Hai anak Adam, sesungguhnya jika kamu meminta dan mengharapkan ampunan-Ku, niscaya Aku ampuni dosa yang telah diperbuat, dan Aku tak peduli. hai anak Adam, andaikata dosamu seluas langit, lalu kamu memohon ampunan-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu, dan Aku tak peduli hai anak Adam, jika kamu menghadap kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, lalu kamu menemuiku  sambil tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan sepenuh bumi pula." { Hadis Riwayat Imam Turmudzi.}
Kaum muslimin yang berbahagia.
Kedua firman Allah tersebut di atas menunjukkan bahwa betapa Maha Pengampunnya Allah SWT. Dia senantiasa membuka tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat hamba-Nya yang berbuat dosa di waktu malam, dan selalu membuka tangan-Nya di waktu malam untuk menerima taubat hamba-Nya .yang berbuat dosa di waktu siang. Tidak ada istilah "Tiada maaf bagimu " bagi Allah kepada para hamba-Nya, karena pintu taubat senantiasa terbuka bagi siapa saja, kapan dan di mana saja.  Pintu taubat itu ditutup hanya bagi mereka yang sengaja mengulur-ulur waktu, sengaja menunda-nunda taubat mereka hingga saat sakratul maut tiba.
Ma'asyiral hadirin hadaniyallah waiyyakum.
Begitu Maha Pengampunnya Allah, hingga tidak ada kesulitan untuk mendapatkan ampunan-Nya. Hanya dengan satu syarat saja, yaitu taubat. Akan tetapi, apakah untuk mendapatkan maaf dari sesama kita sama mudahnya dengan memperoleh ampunan dari Allah ? Tentu saja tidak. Nabi saw. dalam satu hadisnya pernah bercerita tentang betapa sengsaranya seseorang yang ketika hidup di dunia pernah berbuat dosa terhadap sesamanya, tetapi sayang dia belum sempat mendapatkan maaf dari seseorang yang disakitinya itu. Kelak kata Nabi, ada seorang hamba yang datang menghadap Allah di hari pembalasan dengan membawa pahala salat, pahala puasa, haji dan pahala-pahala lainnya. Ketika dihisab, ternyata amal baiknya  lebih banyak ketimbang amal  jeleknya. Maka Allah pun hendak memasukkan hamba tersebut ke dalam surga, akan tetapi ada seseorang yang komplen / mengajukan protes. "Ya Allah, saya menuntut keadilan. Di dunia orang itu pernah menyakiti saya, dan dia belum mendapatkan maaf dari saya. Sekarang  saya minta pertanggung jawaban atas perbuatan dosa yang pernah dia lakukan terhadap saya". Mendengar protes dari orang itu, maka Allah pun tidak memberi maaf kepada hamba yang punya dosa dengan sesamanya. Demi keadilan,  Allah SWT .lalu mengambil pahala seorang hamba yang diprotes,  lalu pahala itu diberikan kepada seseorang yang disakitinya. Ketika persoalan yang satu ini beres, ternyata datang salah seorang lagi memprotes pula yang intinya sama. Maka untuk kedua kalinya Allah mengambil pahala yang berbuat dosa, lalu diberikannya kepada sesamanya yang pernah disakiti. Begitu seterusnya datang silih berganti orang-orang yang protes, hingga akhirnya pahala hamba yang pada  mulanya begitu banyak, kini habis digunakan untuk membayar atas dosa-dosa dan kesalahan kepada orang lain. Bahkan yang lebih tragis, ketika pahala itu sudah habis masih ada saja orang yang datang memprotes. Berhubung pahala untuk membayar dosa itu sudah habis, maka satu-satunya cara untuk meminta halalnya perbuatan dosa yang pernah diperlakukan kepada sesamanya adalah dengan jalan, dosa orang yang pernah disakiti itu diambil, lalu dialihkan kepada orang yang punya dosa / salah.
Ma'asyiral hadirin rahimakumullah.
Seperti itulah kisah tragis yang diceritakan oleh Nabi saw.  berkaitan dengan seseorang yang menanggung beban dosa dan kesalahan terhadap orang lain yang belum mendapatkan maaf. Melihat kenyataan ini, maka hendaklah kita berhati-hati sekali dalam berhubungan dengan sesama kita. Manakala kita melakukan kesalahan terhadap orang lain, misalnya kita pinjam barang atau uang, lalu kita tidak mengembalikannya dalam waktu yang cukup lama, atau bahkan kita sengaja menggelapkannya dan mencurinya. Ini berarti menyakiti orang lain. Bagi kita yang mau bertaubat, maka barang atau uang yang telah kita gunakan itu harus kita kembalikan, dan kita harus minta maaf sampai dia mau memaafkan. Begitulah tata cara kita bertaubat dan tata cara memperbaiki diri, dari segala cacat dan cela. Akhirnya semoga kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk melakukan Taubatan Nasuha sebelum kita meninggal dunia.  

 اعوذ با لله من الشيطان الرحيم    والذين اذا فعلوا فاحشة او ظلموا انفسهم ذكروا الله فا ستغفروا لذنوبهم   ومن يغفر الذنوب الاّ الله   ولم يصرّوا على ما فعلوا وهم يعلمون    وقل ربّ اغفر وارحم وانت خير الراحمين.

INTI HIDUP

INTI HIDUP


الحمد لله الذى جعل فى الارض خليفة ونور قلوب المؤمنين بالمعرفة اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له الذي بحملنا الى السعادة القصوى واشهد ان محمدا عبده ورسوله المصطفى اللهمّ صلّ وسلّم على سيّدنا محمّد رسول الله وعلى اله واصحابه وتابعيهم باحسان الى يوم القيامة ولا حول ولا قوة الا بالله.
امّا بعد فيا عباد الله وصيكم واياي بتقوى الله واعلمو ان الله تعالى بقول وما خلقت الجنّ والاِنس الاَّ ليعبدون

Ma'asyiral hadirin sidang jum'at rahimakumullah
Melalui khutbah kali ini, pertama saya berwasiat kepada diri saya sendiri, kedua saya sampaikan kepada kaum muslimin yang hadir di masjid Jami' ini. Marilah kita bersama-sama menetapkan pada diri kita untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT, karena hanya dengan bertakwa kita manusia akan mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT, sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Al Hujurat, Ayat 13 :
انّ اكرمكم عند الله اتقاكم

Artinya : "Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu sekalian."
Oleh karena itu, sekali lagi marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai takwa yang sebenar-benarnya, takwa dalam arti Imtitsaalu awaamirillah wajtinaabu nawaahiihi, yakni melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Hadirin sidang jum'at yang berbahagia.
Sebagai hamba Allah yang dikaruniai akal dan pikiran, kita manusia wajib bersyukur kepada Allah SWT, dengan cara menjaga dan merawatnya, karena akal dan pikiran adalah bagian dari diri kita yang paling penting. Dalam hal ini Nabi saw. telah bersabda :

لكلّ شيئ الة والة المؤمن العقل ولكلّ قومٍ راعٍ وراعى المؤمنِ العقل ولكلّ قومٍ غاية وغَابة العباد العقلُ


Artinya :" Tiap-tiap sesuatu mempunyai alat, dan alat orang mukmin adalah akalnya. Dan tiap-tiap kaum mempunyai pemimpin, dan pemimpin orang mukmin adalah akalnya. Dan tiap-tiap kaum mempunyai tujuan, dan tujuan pokok para hamba tergantung pada akalnya."
Hadis ini menjelaskan, bahwa akal sangat menentukan amal perbuatan kita manusia. Dengan akal kita dapat berpikir. Dengan akal kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Apabila ada akal yang tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Yang baik dikatakan buruk, dan yang buruk dikatakan baik, yang benar dianggap salah, dan yang salah dianggap benar. Itu berarti akal yang tidak sehat, alias akal yang rusak. Akal seperti itu tidak dapat mengendalikan hawa nafsu, bahkan sebaliknya, justru hawa nafsu yang menjadi pengendalinya. Jadi hanya akal sehatlah yang dapat menentukan kebaikan dan keburukan. Kemudian dengan akal sehat pula kita manusia dapat mengetahui tentang kejadian diri kita, bahwa kita berasal dari tidak ada, lalu menjadi ada, alias hidup. Lantas kita menjadi tidak ada lagi, alias mati. Dalam kaitan ini, kita bertanya pada diri kita. Apakah sebenarnya tugas kita hidup di dunia ini ? Kiranya tidak ada seorang pun di antara kita manusia yang sanggup menjawab dengan tepat pertanyaan tersebut, karena pada hakikatnya bukan kita manusia yang membuat perencanaan hidup di dunia ini. Oleh karena itu marilah kita kembali kepada Al Quran. Di dalam surah Al Baqarah Ayat 30 Allah SWT telah menjelaskan :

واذ قال ربّك للملائكة انّى جاعل فى الارض خليفة

Artinya: " Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku menjadikan di muka bumi ini seorang khalifah."
Khalifah di sini maksudnya adalah Nabi Adam as. dan anak cucunya, yaitu kita manusia. Jadi dengan demikian jelaslah bahwa tugas hidup manusia sesuai dengan kehendak Penciptanya sendiri adalah sebagai khalifah. Khalifah disebut pula Ro'in / pemimpin, sebagaimana Nabi saw. bersabda :

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَاْلامِيْرُ رَاعٍ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلى اَهْلِ بَيْتِهِ وَاْلمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ فَكُلّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيّتِهِ. مُتّفََقٌ عَلَيْهِ

Artinya: " Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu masing-masing akan ditanya tentang kepemimpinan kamu. Raja adalah pemimpin, suami adalah pemimpin keluarganya dan istri adalah pemimpin rumah tangganya. Maka tiap-tiap kamu adalah pemimpin dan tiap-tiap kamu semua akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinan kamu." { HR. Bukhori Muslim }
Hadis tersebut menjelaskan dengan tegas bahwa kita semua adalah Ro'in / pemimpin. Termasuk kita yang bujangan pun adalah pemimpin, yakni pemimpin diri kita sendiri. Apakah kita mampu memimpin diri kita sendiri dengan sebaik-baiknya, atau tidak ? Yang jelas kita akan ditanya, bagaimana tanggung jawab kita sebagai pemimpin. Tanggung jawab ini bukan hanya terhadap diri sendiri dan sesama saja, bahkan terhadap makhluk-makhluk lainnya pun kita harus bertanggung jawab, karena pada hakikatnya kita sebagai Ro'in / khalifah mempunyai tugas mengelola alam semesta, bumi, langit dan seisinya, serta tugas mengatur kehidupan sesama umat manusia.
Ma'asyiral hadirin sidang jum'at yang berbahagia.
Kita patut bersyukur kepada Allah SWT yang telah memasukkan nur iman ke dalam kalbu kita, sekaligus membimbing diri kita untuk meyakini bahwa kehidupan di dunia ini dibatasi oleh waktu yang telah ditetapkan oleh Allah dan kelak akan ada kehidupan di hari akhir, satu kehidupan yang tidak mengenal batas waktu, alias kekal selama-lamanya. Apakah yang diperbuat oleh kita manusia untuk mendapatkan kehidupan yang baik di hari akhir nanti ? Untuk menjawab pertanyaan itu, marilah kita jadikan dunia ini sebagai Mazro'atul Akhirah, tempat bercocok tanam tanaman akhirat, tempat beribadah mengabdi kepada Allah SWT, karena pada dasarnya kita diciptakan oleh Allah SWT hidup di dunia ini untuk mengabdi kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya yang berbunyi :

وما خلقت الجنّ والانس الاّ ليعبدون

Artinya: " Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." { QS. Al Dzariyat 56 }
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Akhirnya marilah kita berdoa, memohon kepada Allah SWT, semoga akal dan jiwa kita selalu disinari dengan nur iman, sehingga kita dapat menunaikan segala tugas dan kewajiban kita sebagai bangsa dan hamba Allah yang bertakwa, dan semoga di hari akhir nanti kita memperoleh maghfirah dan mardo-Nya, amin ya rabbal alamin.

اعوذ با لله من الشيطان الرّجيم ولكلّ وجهة هو مولّيها فا ستبقوا الخيرات اين ما تكونوا يأت بكم الله جميعا انّ االله على كلّ شيئٍ قدير.
بارك الله لى ولكم فى القران العظيم ونفعنى وايّاكم بما فيه من الابات والذّكر الحكيم وتقبّل منّى ومنكم تلاوته اانّه هو السّميع العليم

KEDUDUKAN DAN HIKMAH SHALAT


KEDUDUKAN  DAN  HIKMAH  SHALAT


 الحمد لله الّذي فرض الصّلاة على عباده المؤمنين والمؤمنات   احمده سبحانه وتعالى واسأله المزيد من فضله فى جميع الاوقات   واشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له  شهادة تنجى قائلها من المهلكات    واشهد ان محمّدا عبده ورسوله سيّد السّادات    اللهمّ صلّ وسلّم سيّدنا محمّد وعلى اله ما دامت الارض والسّموات.
 امّا بَعْدُ.   فَيَا ايُّهَا النَّاسُ  اِتَّقُوا اللهَ  يَغْفِرْ لَكُمُ الذُنُوْبَ وَالزّلاّتِ.


Kaum muslimin sidang jum'at rahimakumullah.
Marilah kita terus-menerus berupaya mengendalikan diri kita untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT, dengan melaksanakan segala amal saleh yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran yang dilarang olehnya. Mudah-mudahan dengan ketakwaan ini, kita akan memperoleh ampunan dari Allah SWT serta kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat, amin.
Ma'asyiral hadirin jama'ah jum'at rahimakumullah.
Salah satu ciri orang bertakwa adalah mendirikan salat. Bagi orang bertakwa, salat mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam. Sejalan dengan itu, Rasulullah saw. menegaskan dalam beberapa hadisnya.
Yang pertama Nabi saw.bersabda :

الصَلاَةَُعِمَادُ الدِّيْنِ  فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدِّيْنَ  وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّيْنَ.

Artinya :"Salat adalah tiang agama, maka barang siapa menegakkannya, berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkannya, berarti ia meruntuhkan agama.". { Hadis Riwayat Imam Baehaqi. }
Yang kedua beliau bersab
  اَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ الصّلاةُ فَاِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ  وَاِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِه

Artinya : "Amal ibadah seorang hamba yang pertama kali diperiksa adalah salat. Jika salatnya baik, maka baik pulalah seluruh amalnya, dan jika salatnya rusak, maka rusak pulalah seluruh amalnya." { Hadis Riwayat Imam Thabrani }
Yang ketiga beliau pun bersabda tentang kedudukan dan keutamaan salat :

 الصَلاةُ مَرْضَاةُ الرَّبِّ وَسُنّةُ اْلاَنْبِيَاءِ وَحُبُّ اْلمَلائِكََةِ وَنُوْرُ المَعْرفَةِ وَاَصْلُ اْلاِيْمَانِ وَوَاجِبَاتُ الدّعَاءِ وَقَبُولُ الاعمال وبركةٌ فى المال والكسب وسلاحٌ على الاعداء وكراهة ُالشيطان وشفيعٌ بين صاحبها وبين مَلََكِ الموت وسراجٌ فى قبره الى يوم القيامة وظِلٌّ على رأسه يوم القيامة وتاجٌ على رأسه ولباسٌ على بدنه وسترٌ بينه وبين االنار وحُجّةٌ بين يدي الرَبِّ وَثقلٌ فى الميزان وجوازٌ على الصراط ومفتاحٌ للجنة.

Artinya:" Salat adalah kesenangan Tuhan, sunah kebiasaan para Nabi, kecintaan para malaikat, cahaya makrifat, dasar iman, menyimpan rangkaian doa-doa wajib,  dikabulnya berbagai amal, memberikan berkah pada harta dan pekerjaan, senjata ampuh untuk melawan musuh, membuat kebencian setan, memberikan syafaat sewaktu ia berada di hadapan malakul maut, menjadi pelita di alam kubur sampai hari kiamat, menjadi tempat berteduh kelak di hari kiamat, menjadi mahkota di atas kepalanya, menjadi pakaian pelindung tubuhnya, menjadi penghalang api neraka, menjadi pembela di depan pengadilan Allah, menjadikan berat timbangan amal baiknya, memudahkan lewat di atas shirat, dan sebagai kunci pembuka surga."
Dalam Al Quran Surah An-Nur: 56 Allah SWT pun menyatakan bahwa dengan mendirikan salat seseorang akan selalu mendapatkan rahmatnya :

 واقيموا الصلاة واتوا الزكاة واطيعوا الرسول لعلكم ترحمون.

Artinya : " Dan dirikanlah salat, tunaikan zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat."
Ma'asyiral muslimin sidang jum'at rahimakumullah.
Mengingat begitu pentingnya kedudukan salat dalam Islam dan begitu agungnya keutamaan-keutamaan salat, maka bagi orang bertakwa, salat merupakan ibadah yang paling pokok yang tidak pernah dilupakan dan ditinggalkan sama sekali dalam sepanjang hidupnya. Bilamana ia sakit yang membuatnya tak bisa berdiri, maka ia salat dengan duduk. Jika ia tak bisa duduk, maka ia salat dengan berbaring. Jika berbaring tidak bisa, maka ia salat dengan terlentang, dan jika terlentang pun tidak bisa, maka ia tetap melakukan salat sebisanya. Begitulah sikap orang bertakwa dalam menghadapi salat.
Kaum muslimin yang berbahagia.
Bagi orang yang iman dan takwanya lemah, mendirikan salat tentunya merupakan beban yang amat berat, Apalagi jika ia sedang sibuk bekerja, sedang dalam perjalanan, dan terlebih- lebih jika ia sedang sakit terbaring, maka mudah sekali ia menunda-nunda salat, melalaikannya dan bahkan  sengaja meninggalkannya. Kalau kita amati orang seperti ini banyak sekali kita jumpai di kalangan masyarakat kita, baik di kalangan remaja, maupun di kalangan dewasa. Untuk itu pendidikan salat harus ditanamkan dan dibiasakan pada anak-anak sejak mereka masuk SD, sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya :

 مُروا الصّبيّ بالصّلاة اذا بلغَ سبع سنين واذا بلغ عشرَ سنين فا ضربوه عليها.

Artinya : " Suruhlah olehmu anak itu salat, apabila ia telah berumur tujuh tahun. Apabila ia sudah berumur sepuluh tahun, hendaklah kamu pukul jika ia meninggalkan salat". { Hadis Riwayat Imam Turmudzi. }
Begitulah tata cara mendidik anak menunaikan salat yang diajarkan Nabi saw.. Dengan demikian, manakala tata cara itu dilakukan oleh setiap orang tua, di mana anak dilatih dan dibiasakan melakukan salat sejak kecil, maka kebiasaannya akan terus berlanjut hingga ia menjadi dewasa, bahkan hingga sepanjang umurnya. Karena faktor kebiasaan itulah orang bertakwa taat dan patuh melaksanakan salat, baik salat fardu maupun salat sunah.
Ma'asyiral muslimin Rahimakumullah.
Ketaatan dan kepatuhan orang bertakwa dalam mendirikan salat amat sangat dirasakan olehnya hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya.
Yang pertama, ia merasakan bahwa dengan salat, ia membiasakan hidup bersih dan sehat, karena di antara syarat sah salat, harus suci badan, pakaian dan tempat dari najis dan segala kotoran, serta bersih suci dari hadas besar dan hadas kecil. Begitu juga ketika salat mau dimulai dianjurkan sekali pelakunya bersiwak atau menggosok gigi, sehingga ia merasakan bahwa dengan salat yang disertai siwak, giginya selalu bersih dan sehat.
Yang kedua, ia merasakan bahwa dengan salat, ia terbiasa hidup disiplin, karena melaksanakan salat harus sesuai dengan syarat-syarat dan rukun-rukunnya. Di samping itu melaksanakan salat harus mengikuti cara-cara salat yang dilakukan oleh Nabi saw., di mana semua bacaan salat menggunakan bahasa Arab.
Yang ketiga, ia merasakan bahwa dengan salat, ia terlatih hidup sabar, karena sesibuk apapun dalam menghadapi urusan dunia, ia tetap menyempatkan dirinya untuk melakukan salat.
Yang ke empat, ia merasakan bahwa dengan salat yang khusyuk, ia mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Quran Surah Al  Ankabut : 45
 واقم الصلاة انّ الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر

Artinya : "  Dan dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar."
Yang ke lima, ia merasakan bahwa salat yang  dilakukan dengan berjamaah dapat mengikat dan memupuk ukhuwah Islamiyah, yakni persaudaraan dan persatuan umat islam.
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Itulah hikmah-hikmah yang terkandung di dalam salat yang bisa dirasakan oleh orang bertakwa yang taat dan patuh mendirikannya. Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang bertakwa yang taat mendirikan salat dengan baik dan benar, sehingga kita memperoleh maghfirah dan mardotillah serta balasan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan kita kekal di dalamnya untuk selama-lamanya, amin..

 اعوذ با لله من الشيطان الرجيم.   اتل ما اوحي اليك من الكتاب واقم الصلاة.   ان الصلاة تنهى عن الفحشاء والمكر ولذكر الله اكبر.   و الله يعلم ما تصنعون. 
 بارك الله لى ولكم فى القران العظيم    ونفعنى واياكم بما فيه من الابات والذكر الحكيم   وتقبل منى ومنكم تلاوته اانه هو السميع العليم    اقول قولى هذا   واستغفرالله العظيم  لى ولكم  ولسائر المسلمين والمسلمات من كل ذنب فاستغفروه  انه هو الغفور الرحيم.

PERINGATAN ALLAH SWT

PERINGATAN ALLAH SWT

الحمد لله الذي رفع منصب النبوّة والرّسالة بالانذار والبشرى وفتح مفاتيح الغيوب بالكتاب الذي انزل على نبيه هدى للناس وذكرى. احمده ان جعلنا من امته وخصّنا بهدايته وفضّلنا به دنيا واخرى, واشكره على كمال متابعته وفضيلة شريعته التى انتشرت به بَرّا وبَحرًا. اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له شهادة تكون لنا عند السؤال ذخرا. واشهد ان سيدنا ومولانا محمّدا عبده ورسوله المبعوث بالترغيب والترهيب والتحذير والبشرى. اللهم صلّ وسلّم على هذا النّبيّ الكريم والرّسول العظيم سيّدنا ومولانا محمّد وعلى اله واصحابه سادة االدنيا وملوك الاخرى.
امّا بعد. فيا ايّها الاخوان رحمكم الله, اتّقوا الله وافعلوا الخيرات واجتنبوا السّيّأت.

Ma'asyiral hadirin rahimakumullah.
Sebagaimana biasa marilah kita senantiasa bertakwa kepada allah SWT dengan melaksanakan segala kebaikan yang diperintahkan olehnya dan menjauhi segala kejahatan dan sedurhakaan yang dilarang olehnya. Mudah-mudahan dengan ketakwaan ini kita menjadi hamba-hambanya yang mulia yang diselamatkan dari segala bencana, baik di dunia maupun di akhirat kelak, amin.
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Sebagaimana termaktub dalam Al Quranul Karim Surah Al A'raf : 96 Allah SWT telah berfirman :

ولو انّ اهل القرى امنوا واتقَو ا لفتحنا عليهم بركات السماء والارض ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون.

Artinya: "Andaikata penduduk negeri itu beriman dan bertakwa, niscaya Kami bukakan kepada mereka pintu berkah dari langit dan dari bumi, tetapi mereka dusta, maka Kami hukum mereka, lantaran perbuatan mereka."
Ayat tersebut cukup jelas dan terang. Dalam ayat tersebut Allah SWT mengemukakan dua perkara untuk dipilih oleh manusia :
Pertama : Allah SWT menggambarkan Busyro, yaitu kabar gembira yang menyenangkan semua hati dan didambakan oleh semua manusia, bahwa kepada mereka akan dibukakan pintu berkah dan rahmat yang berlipat ganda dari langit dan dari bumi, berupa kemakmuran, kesejahteraan, keamanan dan kebahagiaan lahir batin. Mereka akan dipayungi oleh payung Ilahi sehingga mereka dapat hidup penuh ketenteraman dan kedamaian, sentosa dan sejahtera. Akan tetapi untuk memperoleh busyro itu, Tuhan menentukan sebuah syarat, yaitu iman yang disertai dengan takwa. Bukan iman saja, bukan mengaku bertuhan dan beragama saja, tetapi harus dibarengi dengan takwa, yaitu melakukan ibadah kepadanya, mengerjakan segala yang diwajibkan dan meninggalkan segala yang diharamkan. Iman tanpa diikuti takwa dan pengamalan ajaran-ajaran agama tak berarti apa-apa. Iman tanpa ibadah tidak akan berbekas dan berpengaruh bagi kehidupan seseorang. Iman tidak cukup dengan sekedar ingat kepada Tuhan, atau dengan eling saja, tetapi yang paling penting adanya kesediaan secara ikhlas untuk menaati dan mengerjakan segala perintahnya, terutama beribadah kepadanya menurut ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan olehnya. Kalau ini kita lakukan, artinya iman kita dibarengi dengan ketakwaan yang bersungguh-sungguh, barulah janji Tuhan yang berupa Busyro itu berhak kita terima, baik sebagai pribadi maupun sebagai bangsa.
Kedua : Allah SWT mengemukakan Indzar, yaitu ancaman berupa hukuman yang belum diketahui coraknya. Ancaman itu ditujukan kepada orang-orang yang Kadzdzabun, yaitu orang-orang yang mendustakan, membohongi ikrarnya, atau mengkhianati pengakuannya. Dia telah mengatakan iman, tetapi dia tidak pernah beribadah kepada Allah. Dia telah menyatakan kepercayaannya kepada Tuhan yang Maha Esa, tetapi dia tidak pernah menyembahnya. Dia telah menyatakan : Saya takut kepada Tuhan, tetapi dia tidak pernah meninggalkan larangannya. Kepada orang-orang semacam itu, oleh Tuhan dalam ayat tersebut dikatakan sebagai Kadzdzab {penipu}, maka Kami hukum orang-orang seperti itu, sesuai dengan sikap dan perbuatan mereka.
Ma'asyiral hadirin sidang jum'at yang berbahagia.
Mari kita camkan janji dan peringatan Allah dalam ayat tersebut di atas. Kita tinggal memilih, mau Busyro ataukah Indzar, mau janji gembira atau ancaman pahit. Kita bangsa yang beragama yang beriman kepada Allah SWT, akan tetapi sudahkah kita membarengi iman kita dengan takwa ? Sudahkah kita melakukan hal-hal yang dituntut oleh iman itu ? Sudahkah kita hanya beribadah kepadanya secara benar, sebagai konsekuensi logis dari pernyataan iman kita ? Sudahkah kita bersikap anti terhadap segala yang dilarang Allah SWT ? Sudahkah kita berakhlak dan berperilaku dalam kehidupan sebagai mukminin ? Kalau semuanya sudah kita lakukan, tentu kita berhak memperoleh Busyro, berhak menikmati janjinya. Tetapi jika belum, alias iman kita masih di daerah bibir, atau masih dalam bentuk slogan dan ucapan belaka, maka tentulah hukuman Tuhan akan menimpa kita, sebab kita telah mendustai iman.
Sebenarnya Allah SWT telah memperingatkan orang-orang yang suka ngomong, tetapi tidak berbuat, dengan firmannya:

يا ايّها الذين امنوا لم تقولون ما لا تفعلون, كبر مقتا عند الله ان تقولوا ما لا تفعلون.

Artinya:" Wahai orang-orang yang telah mengaku beriman, kenapa kamu mengatakan apa yang kamu sendiri tidak melaksanakan. Amat besar salahnya di sisi Allah apabila kamu mengucapkan sesuatu yang kamu sendiri tidak melakukannya." QS. As –Shof : 3

Ma'asiral muslimin rahimakumullah.
Hampir tiap tahun dan tiap musim hujan, ibu pertiwi kita ditimpa berbagai macam bencana alam di sana-sini, musibah banjir, tanah longsor, angin topan dan lain sebagainya. Dengan bencana-bencana alam ini mengakibatkan banyak menelan korban, baik korban jiwa maupun korban harta benda. Bencana-bencana alam yang terjadi hampir tiap tahun ini mengingatkan kita kepada bencana-bencana alam yang terjadi pada masa Nabi Nuh as. , Nabi Hud as., Nabi Saleh as., Nabi Luth as. yang merupakan hukuman Allah SWT kepada kaum-kaum yang durhaka, sombong dan angkuh. Juga mengingatkan kita kepada hukuman Allah SWT yang dijatuhkan kepada keluarga Karun yang menumpuk harta kekayaan di tengah-tengah kemiskinan dan penderitaan rakyat banyak dan menggunakan kekayaan yang melimpah ruah itu sebagai senjata untuk melawan kebenaran dan keadilan dan untuk mengenyahkan lawan-lawannya, terutama para ulama dan pemuka agama yang sering memberikan peringatan kepadanya. Di dalam Al Quran Surah Al Qosos : 81 dikisahkan :

فخسفنا به وبداره الارض فما كان له من فئة ينصرونه من دون الله وما كان من المنتصرين.

Artinya:" Maka kami sapu bersih dia dan kekayaannya dari permukaan bumi. Tidak ada satu kekuatan pun yang dapat menolong dia selain Allah. Dan orang semacam itu pasti tidak akan ditolong."
Ma'asyiral muslimin sidang jum'at rahimakumullah.
Kita tidak tahu, dosa siapa yang menyebabkan bencana-bencana alam di tanah air kita sering terjadi. Mungkin dosa kita semua bangsa Indonesia, karena kita terlalu banyak berteriak beriman dan bertakwa, tetapi tidak dibuktikan dan diamalkan secara konsekwen dalam kehidupan sehari-hari, baik yang menyangkut ibadah vertikal, maupun yang menyangkut ibadah horizontal / mu'amalah. Kita selalu mengaku takut kepada Allah SWT, tetapi kita belum tuntas meninggalkan larangan-larangannya dan mengikhlaskan ibadah kepadanya. Karena itulah, barangkali kita bangsa Indonesia sering terkena sangsi. Orang boleh mengemukakan seribu satu alasan, baik yang bersifat ilmiah, maupun yang bersifat teknis, tetapi sebagai umat yang memiliki keyakinan, jalan yang paling baik adalah marilah kita melakukan muhasabah / introspeksi secara luas, apa yang telah kita perbuat yang menyebabkan Allah marah kepada kita bangsa Indonesia ?
Marilah kita banyak berdoa dan melakukan usaha-usaha kongkrit untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT, karena Allah telah menyatakan: Barang siapa mendekat kepadaku, Aku pun akan mendekat kepadanya. Mudah-mudahan tidak akan ada musibah baru, baik yang akan menimpa kita secara langsung, maupun menimpa saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air.

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشّيْطان الرّجيْم. َظهَرَ ْالفَسَادُ فِى البَرِّ وَالبَحْرِ ِبمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ ليذيقهم بعض الّذى عملوا لعلّهم برجعون. با رَك الله لى ولكم فى القران العظيم, ونفعنى وايّاكم بما فيه من الابات والذّكر الحكيم, وتقبّل منّى ومنكم تلاوته انّه هو السّميع العليم. اقول قولى هذا واستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات من كلّ ذنب فا ستغفروه انّه هو الغفور الرّحيم.

KEJAHATAN HAWA NAFSU


KEJAHATAN  HAWA  NAFSU

 الحمد لله الذي تفرّد فى ملكه وبقاه   وتقدّ س فى ازليّته فلا عين تراه    حكم بحكمه فى خلقه فلا معقّب لحكمه  ولا رادّ لما قضاه    قسم الارزاق والاجال بين عباده    هذا منعه وهذا اعطاه    وهذا اسعده وهذا اشقاه    احمده سبحانه وتعالى على ما اعطاه     واشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له شهادة من شهد ها يبلغ مناه    واشهد
اانّ سيّدنا ونبيّنا محمّدا عبده ورسوله سيّدُ اَنْبِيَاهُ    اللهمّ صلّ وسلّم على سيّدنا ونبيّنا محمّدٍ وَعَلى الِهِ وَاَصْحَابِهِ  وَ مَنْ وَالاهُ .    امّا بَعْدُ.    فيا ايّهَا النّاسُ اتّقُوا الله فَقَدْ فَازَ مَنِ اتّقَاهُ

Kaum muslimin sidang jum'at  rahimakumullah.
Wasiat takwa terutama saya tujukan pada diri saya sendiri dan juga pada para hadirin sekalian. Marilah kita berusaha dan terus berusaha untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan larangan – larangan-Nya.  Dalam memasuki tahun. Baru sekarang ini , seyogyanya takwa kita meningkat lebih baik dari tahun kemarin yang telah berlalu, agar kita menjadi orang-orang yang beruntung. Bila takwa kita pada tahun ini tetap saja tidak mengalami perubahan dan tidak lebih baik dari tahun kemarin, maka kita termasuk orang-orang yang merugi, dan jika takwa kita pada tahun ini menurun, bahkan cenderung lebih jelek dari tahun kemarin, maka kita termasuk orang-orang yang tercela. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya yang berbunyi:

 من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح  ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون  ومن كان يومه شرّا من امسه فهو ملعون.
Artinya: "Siapa yang hari ini / tahun ini lebih  baik dari hari / tahun kemarin
, maka beruntunglah dia, dan siapa yang hari / tahun ini sama dengan hari / tahun kemarin, maka merugilah dia, dan siapa yang hari / tahun ini lebih buruk dari hari / tahun kemarin, maka tercelalah dia."
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Dengan beriman dan bertakwa kepada Allah SWT niscaya kita akan mampu mengendalikan diri kita dari keinginan-keinginan hawa nafsu. Kita semua tentu telah mengerti bahwa nafsu yang selalu memerintahkan kejahatan {nafsu amarah}adalah lebih berbahaya dari pada setan, sebagaimana Nabi saw. bersabda :

ااَعْدَى عَدُوِّكَ نَفْسُكَ الّتِى بَيْنَ جَنْبَيْكَ.

Artinya: "Musuhmu yang paling jahat adalah hawa nafsumu sendiri yang berada di antara kedua sisimu."
Setan bisa menjadi kuat menguasai kita disebabkan karena pertolongan nafsu dan segala kesenangannya. Oleh karena itu, para kaum muslimin janganlah tertipu oleh nafsu, karena semua ajakannya adalah batil. Barang siapa mengikuti semua perintahnya dan merasa puas dengannya, tentu akan celaka dan terjerumus ke dalam neraka. Bagi nafsu tidak ada sesuatu yang dapat dikembalikan ke arah kebaikan. Dia adalah pangkal segala bencana dan sumber segala malapetaka. Rasulullah saw. telah menegaskan bahwa jihad yang paling berat adalah jihad melawan nafsu. Kita telah maklum bahwa perang menghadapi orang-orang kafir adalah berat, akan tetapi lebih berat lagi jihad / perang melawan hawa nafsu, sebab jihad melawan hawa nafsu bersifat terus-menerus, dan tidak pernah berhenti, sedangkan jihad melawan orang-orang kafir hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu. Bila kita berjihad menghadapi orang kafir, maka kita dapat melihatnya dengan jelas, tetapi berjihad menghadapi hawa nafsu, kita tidak dapat melihat musuh itu, karena musuh yang kita hadapi itu ada pada diri kita sendiri. Jika kita tewas dalam pertempuran melawan orang kafir, tentu kita menjadi syuhada' { orang-orang yang mati syahid }yang pasti akan dimasukkan ke dalam surga. Tetapi jika kita tewas dibunuh hawa nafsu, maka kita akan terseret ke dalam api neraka. Na'udzubillahi mindzalik, semoga kita selalu diberi kemenangan dalam melawan hawa nafsu.
Hadirin kaum muslimin yang berbahagia.
Allah SWT telah menciptakan  beberapa makhluk hidup, di antaranya adalah malaikat, hewan dan manusia. Allah SWT menciptakan malaikat dilengkapi dengan akal tanpa keinginan nafsu, sebaliknya hewan dilengkapi dengan keinginan nafsu tanpa dikaruniai akal. Dan yang terakhir manusia, dikaruniai akal dan dilengkapi dengan keinginan nafsu. Barang siapa akalnya mengalahkan keinginan nafsunya, maka dia lebih baik dari pada malaikat, seperti halnya para nabi dan para rasul. Mereka bersifat ma'shum, karena mereka mampu mengalahkan hawa nafsu mereka dan terpelihara dari segala dosa. Sebaliknya barang siapa keinginan nafsunya dapat mengalahkan akalnya, maka dia lebih jelek dari pada hewan. Allah SWT berfirman dalam Al Quran:
 اولئك كا لانعام بل هم اضل اولئك هم الغافلون.

Artinya: "Mereka itu seperti binatang, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itu adalah orang-orang yang lalai."
Kalau kita amati umat manusia di dunia ini, tampaknya lebih banyak umat manusia yang akalnya terkalahkan oleh keinginan hawa nafsunya, indikatornya diwarnai dengan kejahatan, kebiadaban dan kemungkaran. Betapa banyak di negara kita para pejabat yang melakukan KKN, para preman yang melakukan pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, pergaulan bebas, penyalahgunaan  obat-obat terlarang dan perjudian ada di sana sini. Mereka lakukan semuanya itu, karena mereka mengikuti hawa nafsu mereka, dan akal sehat mereka terkalahkan oleh hawa nafsu mereka.
Allah SWT  telah memperingatkan kita semua dalam firman-Nya yang berbunyi :

 يا ايّها الذين امنوا لا تتبعوا خطواط الشيطان   ومن يتبع خطواط الشيطان فا نه يأمر با لفحشاء والمنكر..       االاية

Artinya : "Hai orang –orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah  setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar."
Hadirin kaum muslimin yang berbahagia.
Setan mendekati manusia bermaksud untuk membujuk manusia, agar melakukan kejahatan dan mendustakan kebenaran. Lain halnya dengan malaikat, ia mendekati manusia, bermaksud agar manusia melakukan kebaikan dan membenarkan kebenaran. Dua ajakan  atau dorongan dari malaikat dan setan itu adalah dua macam ilham yang terjadi di dalam hati manusia. Daya dorong yang terjadi dengan perantaraan malaikat disebut ilham, sedangkan daya dorong yang terjadi dengan perantaraan setan disebut waswas / godaan, sedangkan hati manusia senantiasa tertarik pada ke duanya, sebab menurut fitrah aslinya hati manusia cenderung menerima pengaruh-pengaruh dari malaikat dan pengaruh-pengaruh dari setan secara bersama-sama, yang satu tidak lebih kuat dari pada yang lainnya, kecuali bila hati manusia mengikuti hawa nafsu dan segala keinginannya, maka hancurlah manusia. Sebaliknya jika hati manusia menentang dominasi hawa nafsu dan berpaling dari segala keinginannya, maka berbahagilah dia. Dalam hal ini Rasulullah saw. telah bersabda :

 انّ للشيطان لمّة با بن ادم وللملك لمّة   فامّا لمّة الشيطان فايعاد الشرّ وتكذيب الحقّ   وامّا لمّة الملك فايعاد الخير وتصديق الحقّ   فمن وجد هذا فليعلم انّه من الله   فليحمد الله    ومن وجد الاخر فليتعوّذ من الشيطان الرّجيم.

Artinya:" Bahwasanya setan itu punya daya dorong kepada anak Adam, sebagaimana malaikat juga punya daya dorong kepada mereka. Daya dorong setan menyimpan janji-janji buruk dan mendustakan yang hak, sedangkan daya dorong malaikat mengandung janji-janji kebaikan dan membenarkan yang hak. Maka siapa yang menjumpai daya dorong malaikat, ketahuilah bahwa yang demikian itu dari Allah SWT dan hendaklah ia memujinya. Dan siapa yang merasa menjumpai daya dorong yang lain, maka berlindunglah kepada Allah dari setan yang terkutuk "
Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan kewaspadaan kita, dengan senantiasa memelihara iman dan takwa kita kepada Allah SWT dan selalu memohon kepadanya , semoga kita semua diberi kekuatan dan kemenangan dalam menghadapi hawa nafsu yang menjadi sumber kekuatan setan .yang terkutuk.

 اعوذ با لله من الشيطان الرّجيم.    واذا فعلوا فاحشة قالوا وجدنا عليها اباءنا والله امرنا بها قل ان الله لا يأمر بالفحشاء   اتقولون على الله ما لا تعلمون.
 بارك الله لى ولكم في القران العظيم  ونفعني وايّاكم بالايات والذّكر الحكيم .  انّه هو السّميع العليم.   وقل ربّ
ااغفر وارحم وانت خير الرّاحمين.

MENYONGSONG TAHUN BARU MASEHI

MENYONGSONG TAHUN BARU MASEHI

االحمد لله الذي انعم علينا بالايمان والاسلام وجعلنا بهما السّعداء فى الدّنيا والدّار السّلام. اشهد ان لا اله الاالله وحده لا شريك له الملك القوس السّلام. واشهد ان محمّدا عبده ورسوله صاحب الشّفاعة والمقام. اللهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا محمّد واله واصحابه الّذين الدّاعين الى سبيل ربّهم دين الاسلام . امّا بعد. فيا عباد الله ااتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ الا وانتم مسلمون.

Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Banyak sekali bahkan tidak terhitung nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada kita sekalian, di antaranya adalah nikmat iman. Nikmat Allah yang satu ini adalah nikmat yang paling besar dan paling mulia dibanding dengan nikmat-nikmat Allah yang lain yang telah dikaruniakan kepada kita. Oleh karena itu marilah kita syukuri nikmat iman ini dengan meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT dengan takwa yang sebaik-baiknya. Kita tunaikan segala perintah-Nya dan kita jauhi segala larangan-Nya. Mudah-mudahan kita memperoleh kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat kelak.
Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia.
Kini kita semua berada di penghujung tahun {........}. Beberapa hari lagi kita akan segera memasuki tahun baru {........} Ini menunjukkan bahwa usia kita akan bertambah satu tahun lagi. Akan tetapi bertambahnya usia, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, menunjukkan pula bahwa jatah hidup kita makin berkurang hingga ajal kita datang.
Kaum muslimin rahimakumullah.
Manakala ajal kita sudah datang, berapa pun usia kita, kendatipun masih muda, maka tidak bisa ditawar-tawar lagi, kematian pasti terjadi sesuai dengan ajal /batas waktu yang telah ditentukan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surah Al A'rof 34
فاذا جاء اجلهم لا يستأخرون ساعة ولا يستقدمون .

Arinya: "Maka apabila ajal mereka telah datang, mereka tidak dapat mengundurkan dan memajukan sesaat pun."
Oleh karena itu kita sebagai orang-orang beriman kepada Allah dan hari akhir, di saat-saat pergantian tahun, baik tahun masehi maupun tahun hijriyah, seyogyanya kita berintrospeksi. Apakah tahun-tahun yang telah kita lalui itu banyak diisi dengan amal-amal saleh atau tidak. Jika banyak diisi dengan amal-amal saleh, maka kita termasuk orang-orang yang beruntung, sebaliknya jika banyak diisi dengan amal-amal negatif dan maksiat, ataupun dilewatkan begitu saja karena malas, maka kita termasuk
orang-orang yang merugi dan orang-orang yang menjadi korban waktu. Dengan demikian kita hendaknya prihatin dan bersedih hati.
Kaum muslimin sidang jum'at rahimakumullah.
Tahun ini yang penuh suka dan duka yang membawa keberuntungan dan kerugian bagi kita akan segera berakhir dan meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Untuk selanjutnya kita akan menghadapi tahun baru {.......}. Tahun baru berikutnya sama dengan tahun ini, tegasnya bisa menguntungkan dan bisa merugikan kita lagi, tergantung sikap dan perilaku kita dalam menghadapinya. Oleh karena itu marilah kita hadapi dan kita sambut tahun masehi berikutnya dengan peningkatan-peningkatan amal saleh dan kita sambut dengan banyak bertaubat. Banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang memerintahkan kita untuk bertaubat, di antaranya QS Al Tahrim: 8
يا ايّها الّذين امنوا توبوا اِلى الله تَوْبَة نَصُوْحًا.

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan benar-benar bertaubat."
وتوبوا الى الله جميعا ايها المؤمنون لعلكم تفلحون.

Artinya: "Bertaubatlah kepada Allah hai orang-orang beriman supaya kalian beruntung." QS. Al Nur: 31
Kaum muslimin jama'ah jum'at rahimakumullah
Sebesar apapun dosa kita dan sebanyak apapun maksiat yang telah kita lakukan, asalkan kita bertaubat dengan taubat yang bersungguh-sungguh dan taubat yang penuh penyesalan, serta banyak mohon ampun kepada Allah SWT, Insya Allah, Allah SWT akan menerima taubat kita dan mengampuni segala dosa dan kesalahan kita, karena Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Pengampun. Ada satu keterangan bahwa Allah Maha menerima taubat seseorang selagi belum meninggal dunia, walaupun taubat dan penyesalannya dilakukan pada saat menjelang kematiannya, sebagaimana telah diriwayatkan oleh sahabat Umar bin Khottob, ia berkata: Saya menengok bersama Rasulullah saw. salah seorang sahabat Anshar, saat itu ia sedang sakratulmaut, lalu Rasulullah saw. bersabda kepadanya: Bertaubatlah kepada allah. Akan tetapi lisannya sudah tidak bisa mengucapkan apa-apa, namun kedua matanya diarahkannya ke langit, lalu Rasulullah saw. tersenyum. Pada saat itu saya {Umar}berkata; Ya Rasulullah apa yang membuat tuan tersenyum? Rasulullah saw. bersabda: Bahwasanya orang sakit ini tidak bisa bertaubat dengan lisannya. Ia hanya bisa mengarahkan pandangannya ke langit, di mana hatinya penuh dengan penyesalan. Saat itu Allah SWT berfirman: Hai Malaikat-Ku, sesungguhnya hambaku ini tak bisa bertaubat dengan lisannya, ia hanya bisa bertaubat dan menyesal dalam hatinya, maka tidaklah Kusia-siakan taubat dan penyesalannya. Saksikanlah sesungguhnya Aku telah mengampuninya.
Kaum muslimin sidang jama'ah jum'at rahimakumullah.
Sekalipun ada keterangan seperti itu, namun kita tidak diperbolehkan merencanakan bahwa taubat kita nanti saja apabila kita sudah tua dan mau meninggal dunia, karena belum pasti usia kita sampai masa tua dan kita tidak tahu pasti kapan kita meninggal dunia. Mungkin saja kematian kita mendadak dan kita belum sempat bertaubat. Kalau begitu celakalah kita, na'udzubillah mindzalik. Oleh karena itu, 'AJJILUU BITTAUBATI QABLALMAUUT, Marilah kita segera bertaubat dari mulai sekarang, janganlah menunda-nunda waktu, sebab waktu-waktu yang akan datang belum tentu kita lalui dan kita maki.
Kaum muslimin jama'ah jum'at rahimakumullah.
Orang bertaubat itu ada cara-caranya dan ada ciri-cirinya. Ba'dul Hukama' menjelaskan bahwa ciri-ciri orang bertaubat itu ada empat macam, yaitu:
1. Mengekang lisan dari ucapan-ucapan yang berlebih-lebihan: ghibah, adu domba dan dusta.
2. Lenyapnya sifat hasud dalam hati dan merasa tidak punya musuh di masyarakat.
3. Menghindari diri dari bergaul dengan kawan-kawan penjahat.
4. Bersiap-siap diri menghadapi maut, penuh penyesalan atas dosanya, memohon ampun dari dosa-dosa terdahulu dan benar-benar taat beribadah kepada Allah SWT.
Kaum muslimin yang berbahagia.
Allah SWT sendiri lebih dahulu menjelaskan tentang ciri-ciri orang bertaubat, sebagaimana termaktub dalam Al Quran surah Ali Imran : 135

والذين اذا فعلوا فاحشة او ظلموا انفسهم ذكروا الله فا ستغفروا لذنوبهم ومن يغفر الذنوب الا الله ولم يصروا على ما فعلوا وهم يعلمون.

Artinya:"Dan orang-orang yang apabila berbuat keji atau menganiaya diri, maka mereka segera ingat kepada Allah, lalu mereka segera beristigfar kepada-Nya atas dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang mengampuni kalau bukan Allah ? Lalu mereka tidak melanjutkan perbuatan keji mereka, karena mereka tahu pasti { mengenai akibatnya }".
Kaum muslimin rahimakumullah.
Apabila kita mampu bertaubat dengan cara-cara dan ciri-ciri seperti itu, maka menunjukkan bahwa kita benar-benar menjadi orang-orang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT yang akan memperoleh balasan berupa ampunan dan surga. Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran : 136

اولئك جزاءهم مغفرة من ربهم و جنات تجري من تحتها الانهار خالدين فيها ونعم اجر العاملين.

Artinya : "Mereka itulah yang layak mendapat balasan berupa ampunan dan surga
yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Dan itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal."
Kaum muslimin yang berbahagia.
Akhirnya marilah kita memohon kepada Allah SWT, semoga kita terus-menerus memperoleh curahan rahmat dan hidayah dari Allah SWT sehingga kita menjadi orang-orang yang sadar. Sadar bahwa kita banyak berlumuran dosa, lalu kita pun sadar untuk bertaubat dan mohon ampun kepada Allah SWT.

اللهم اجعلنا واياكم من اهل السعادات ووفقنا لما تحب وترضى فى جميع الاوقات اعوذ با لله من الشيطان االرجيم والعصر ان الاتسان لفى خسر الا الذين امنوا وعملوا الصلحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين.